SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUCIPTO
ILMU NAVIGASI UDARA
Sejarah
1. Ilmu navigasi udara sejak dulu
sudah ditemukan oleh manusia jauh sebelum diciptakannya pesawat udara teruma
digunakan dalam pelayaran dengan kapal/perahu untuk menjelajahi dunia baik
antar pulau maupun anatar benua. Contoh
jaman Majapahit, Sriwijaya dan kerajaan Singosari termasuk kerajaan dari
daratan Cina.
2. Kata Navigasi berasal dari kata Yunani “Navis”
(perahu) dan “Agore” (mengarahkan). Kemudian setelah manusia menemukan pesawat
terbang dipakailah dasar-dasar pengetahuan navigasi ini dengan beberapa
tambahan-tambahan atau penyempurnaan yang disesuikan dengan sifat-sifat
peralatan serta keadaan alam yang mempengaruhinya. Kemudian ilmu navigasi
tersebut dinamakan “Avigation” yang berasal dari kata Yunani “Avis” (burung) dan “Agore” (mengarahkan) yang
lazimnya disebut “Aero Navigation” atau “Air Navigation” dalam bahasa Indonesia
disebut “”Navigasi Udara”.
3. Sejarah Penerbangan pertama dimulai dengan
diciptakannya pesawat udara oleh Wright bersaudara yaitu Orville dan Wirber
pada tanggal 17 Desember 1903 Kitty Hawk Carolina Amerika Serikat. Penerbangan pertama tsb telah berhasil
menempuh jarak 120 kaki atau 40 m dengan kecepatan 540 mph dalam keadaan angin
tenang. Dan saat ini dunia industri penerbangan
telah mengalami kemajuan pesat dengan ditandai diciptakannya pesawat jumbo jet
mutakhir serta pesawat ruang angkasa maupun persenjataan militer yang sangat
canggih.
4. Pada tahun 1960 Rusia telah mengirimkan
manusia pertama yaitu JA Gagarin mengorbit di ruang angkasa dan Amerika Serikat
telah mendaratkan manusia pertama dibulan dengan pesawat ulang alik Apollo 11.
Definisi Navigasi Udara
5.
Navigasi udara adalah suatu ilmu pengetahuan dan seni yang memberikan
cara-cara untuk membawa pesawat (menuntun arahkan pesawat) didalam penerbangannya
dari suatu tempat ketempat lainnya (departure-destination) hingga sampai
ditempat dengan aman dan selamat serta efektif/efisien.
6. Pengaruh-pengaruh terhadap
penerbangan, dalam garis besarnya ada
empat macam pengaruh pokok yang mempengaruhi penerbangan dan navigasi :
a. Angin, adalah salah satu keadaan alam yang mempengaruhi penerbangan
karena tanpa memperhitungkan angin maka penerbangan itu sendiri akan mengalami
kegagalan dalam bernavigasi. Sedangkan menurut teorinya angin disebabkan karena
pergerakan udara yang mengalir dari daerah yang bertekanan tinggi menuju daerah
yang bertekanan rendah. Perbedaan
tekanan udara disetiap tempat di bumi dikarenakan adanya :
1) Evolusi, yaitu peredaran bumi
mengelilingi matahari
2) Rotasi, yaitu peredaran bumi mengelilingi
porosnya
3) Sifat bumi, yaitu daratan dan lautan
serta pegunu-
ngan.
Dalam penerbangan pengaruh angin
dapat menguntungkan maupun merugikan, menguntungkan untuk take off dan landing
selalu harus berlawanan dengan arah angin (head wind). Sedangkan kalau mendapat angin dari belakang
(tail wind) atau dari samping (cross wind) sangat merugikan karena akan
menyulitkan pesawat dalam melaksanakan take off maupun landing. Wind shear adalah angin yang berubah arahnya
secara mendadak dengan kecepatan tinggi harus dihindari agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Cuaca, cuaca yang cukup
berbahaya untuk dihindari dalam penerbangan adalah awan aktif (cumulus nimbus)
yang
mengandung petir, es, turbulence dan
hujan (presipitation). Biasanya
penerbang dalam penerbangan dengan cuaca yang kurang baik selalu memonitor
perkembangan cuaca terutama timbulnya awan aktif (CB) melalui airborne radar
yang ada di pesawat.
c. Kemampuan Teknis Pesawat Udara, antara lain :
1) Batas kecepatan (max/min)
2) Batas ketinggian (top ceiling)
3) Batas jarak yang dapat dicapai
(max range)
4) Batas waktu yang dapat dicapai (duration)
5) Macam peralatan yang ada di
pesawat
6) Daya angkut
d. Awak
Pesawat (air Crew), antara lain :
1) Perencanaan yang matang
2) Cerdas
3) Tangkas
4) Teliti
5) Tekun
6) Tidak sembrono
7) Tabah dan percaya diri
8) Dapat bekerja sama dengan crew
lainnya
Pengamanan
Lalu- lintas Udara
7. Visual Flight Rules (VFR), terbang
dengan cara visual.
8. Instrument Flight Rules (IFR),
terbang dengan cara instru-
ment.
Sarana
Bantuan Navigasi
9. Di Darat, antara lain :
a. Visual Aids :
1)
RW/Taxiway light
2)
Rotating Beacon
3) VASI (Visual Approach Slope Indicator)
4)
PAPI (Precition Approach Path Indicator)
b. Radio dan Radar Aids :
1)
NDB
2) VOR
3) ILS
4) Ground Radar Approach
10. Di Pesawat/Udara, antara lain
:
a. Visual Aids
1)
Navigational Light
2)
Landing Light
3) Anti Collition Light
b. Radio dan Radar Aids
1) ADF (Automatic Direction
Finder)
2) VOR (Very High Freuency Omny
Range)
3) ILS (Instrument Landing System)
4) GPS (Global Positioning System)
5) INS (Inertial Navigation
System)
6) TACAS (Traffic Allert Collition
Avoidance System)
Radio Communication
11. HF (High Frequensi), radio
komunikasi untuk jarak jauh dengan menggunakan low frequensi, kelemahannya radio ini adalah cuaca.
12. VHF (Very High Frequensi), radio
komunikasi untuk jarak sedang dengan menggunakan high frequensi (line of sight)
biasanya untuk komunikasi penerbangan sipil.
13. UHF (Ultra High Frequensi), radio
komunikasi untuk jarak pendek dengan menggunakan ultra frequensi, biasanya
digunakan kusus penerbangan militer.
Macam Cara Navigasi
14. Dead Reckoning Navigation
a) Dead Reckoning berasal dari kata “Deduced
Reckoning” yang berarti memperhitungkan.
b) Dead Reckoning navigation disingkat
“DR” dapat digunakan dalam penerbangan jarak dekat maupun jauh tetapi tidak
boleh melupakan visual navigation.
c) Cara Dead Reckoning navigation ini adalah
menjadi dasar cara cara bernavigasi yang lainnya dan sebagai pelengkap saja
guna mendapatkan hasil hasil perhitungan yang lebih tepat.
15. Visual Navigation, adalah cara navigasi
dengan mengikuti tanda-tanda didarat (kota, sungai, pegunungan,pulau, teluk dan
semenanjung dsb) dan cara ini biasa disebut Pilotage Navigation atau Map
Reading.
16. Electronic Navigation, navigasi dengan cara menggunakan alat bantu navigasi
electronic (radio atau radar navigation).
17. Celestial Navigation, navigasi dengan cara
menggunakan benda-benda di langit (Celestial Bodies) seperti bintang-bintang,
planet, matahari, bulan dsb dan cara ini biasa disebut Astro Navigation.
Keuntungannya tidak dapat diganggu oleh musuh sedangkan kerugiannya memerlukan
waktu yang cukup lama.
18. Polar Grid Navigation, cara
navigasi yang digunakan kusus didaerah kutub, karena didaerah ini kompas magnet
tidak dapat digunakan sehingga diperlukan referensi lain yang disebut dengan
Grid (lintang tinggi).
19. Pressure Pattern Navigation, navigasi
dengan cara memanfaatkan perbedaan tekanan di atmosfir untuk
mendapatkan drift dan garis posisi yang
sejajar dengan arah pesawat (lintang sedang s/d lintang tinggi).
Tugas Navigasi
20. Di darat
dengan cara Ground Preparation dengan tujuan:
a. Mengurangi kesalahan pada saat
terbang
b. Mengurangi kesibukan pada saat terbang
c. Meringankan tugas-tugas pada
saat terbang
Yang dikerjakan pada saat ground preparation
:
-
Menyiapkan peta yang akan digunakan dalam penbangan
-
Menentukan rute sesuai dengan mission
-
Menetukan arah dan jarak dipeta
-
Menentukan check point yang akan dilalui dalampenerbangan
-
Membuat perhitungan navigasi termasuk kebutuhan bahan bakar
-
Mempelajari procedure yang berlaku pada saat take off maupun
landing di masing-masing bandara.
21.
Tugas di udara, selalu memonitor posisi pesawat setiap saat agar tidak
terjadi kesalahan dalam bernavigasi diantaranya dengan cara membuat pertanyaan
:
a.
Dimana sekarang saya berada ?
b. Bagaimana dan mengapa saya sampai disini?
c.
Apa dan bagaimana tindakan saya selanjutnya?
Bola Bumi
22. Bumi Sebagai Planet. Kita ketahui bahwa bumi merupakan salah satu
anggota keluarga 9 planet dan sejumlah satelit serta bintang yang bergerak
mengelilingi matahari dan membentuk solar system dimana kesemuanya itu berpusat
pada matahari. Disamping bumi itu
sendiri maka hanya ada 4 planet yang sangat menarik perhatian dalam ilmu
navigasi yaitu planet Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Sedangkan planet lainnya sangat lemah
cahayanya sehingga sangat sulit untuk dijadikan dalam persoalan navigasi.
23. Matahari adalah merupakan salah satu bintang yang
terdekat dan merupakan suatu massa gas yang bercahaya dengan diameter 864.000 matahari
terlihat besar dan terang karena jaraknya yang begitu dekat dengan bumi yaitu
kurang
lebih 95.000.000 mil. Dengan jarak yang dekat dengan bumi maka
matahari dapat mencapai bumi hanya 8 menit dengan kecepatan 186.000 mil cahaya/jam,
sedangkan planet lainnya memerlukan 4 tahun cahaya untuk mencapai bumi.
24. Bentuk Bumi Sebagai Bola Yang
Berputar, bumi berputar atau bergerak mengelilingi matahari dalam suatu
lingkaran ellepse yang besar (revolusi) yang memerlukan waktu 365 hari untuk
satu orbit/keliling. Dalam saat yang sama bumi berputar pada porosnya atau
disebut rotasi dari arah barat ke timur sehingga terlihat matahari terbit dari
timur dan tenggelam di barat.
25. Titik-titik dan Garis-garis Khayal Bola Bumi, bentuk bumi yang tidak bulat sempurna disebut
“oblate speroid”, sedangkan dalam
pelaksanaan navigasi udara bumi dianggap bulat yang dibagi dengan
lingkaran-lingkaran yang terletak pada muka bumi dibagi menjadi 2 golongan:
a. Great Circle (lingkaran besar). Adalah lingkaran pada permukaan
bumi yang bidangnya melalui titik pusat
bumi dan membagi bumi menjadi 2 belahan besar.
b. Small Circle (lingkaran kecil). Adalah setiap lingkaran dimuka bumi
yang bidangnya tidak melalui pusat bumi dan membagi bumi menjadi 2 belahan yang
tidak sama besar.
26. Titik-titik dan garis-garis khayal dipermukaan
bumi :
a. Titik pusat bumi
b. Titik kutub bumi (utara dan selatan)
c. Titik kutub magnet bumi (utara dan selatan)
d. Titik-titik dipermukaan bumi
e. Garis sumbu bumi (poros bumi)
yang menghubkan ku- tub utara bumi dan kutub selatan bumi.
f. Garis sumbu magnet bumi
adalah garis yang menghubungkan kutub utara magnet bumi dengan kutub selatan
magnet bumi.
g. Ekuator adalah lingkaran
dipermukaan bumi yang dibentuk oleh bidang yang tegak lurus pada sumbu bumi dan
membagi bumi menjadi 2 (dua) belahan yang sama besar yaitu belahan utara dan
selatan.
h. Parallel of Latitude adalah lingkaran
dipermukaan bumi yang dibentuk oleh suatu bidang sejajar dengan bidang Ekuator
dan diukur dari 0 derajad sampai dengan 90 derajad keutara dan selatan atau
disebut garis parallel atau lintang.
j. Meredian of Longitude adalah merupakan semi
Great Circle (setengah lingkaran besar) yang menghubungkan kutub-
kutub utara dan selatan bumi. Kota
Greenwich di Inggris oleh dunia penerbangan Internasional ditentukan sebagai
garis meridian utama (standard meridian) dan ditetapkan sebagai patokan
penyebutan waktu penerbangan diseluruh dunia (GMT=Greenwich Mean Time).
k. Lingkaran Meredian Magnetic adalah meridian
bumi yang menghubungkan kutub-kutub utara-selatan magnet bumi.
l. Garis-garis grid yang lain, adalah garis yang
ditentukan sesuai kebutuhan seperti digambarkan dalam peta-peta kutub untuk
polar navigation.
m. Rhumb Line, adalah garis yang menghubungkan 2
titik dipermukaan bumi yang memotong garis-garis meridian bumi dengan membentuk
sudut yang sama besar (konstan) namun tidak menjamin jarak terdekat antara
kedua titik tersebut.
n. Great Circle, adalah garis yang menghubungkan 2 titik dipermukaan
bumi yang menjamin jarak yang terdekat tetapi tidak menjamin arah yang
konstan/tetap.
Kedudukan Titik-titik di Permukaan
Bumi
27. Definisi: Kedudukan (posisi) adalah suatu
titik yang dinyatakan dengan cara menyebutkan nama tempat atau
dengan
memberikan koordinatnya. Kalau posisi tsb dinyatakan
dengan
tempat dipermukaan bumi dinamakan ground posisition. Sedangkan posisi yang
diperoleh dari perhitungan plotting (memperhitungkan TH,Time dan Wind)
dinamakan DR Position (posisi di udara/air position).
28. Beberapa Cara Penyebutan
Posisi/Kedudukan diatas permukaan bumi, contoh :
a. Menyebutkan nama tempat yang dikenal
oleh umum misalnya posisi “X” = Bandung
atau Jakarta dsb.
b. Menyebutkan
posisi dengan arah dan jarak dari tempat yang dikenal umum, misalnya Posisi “X”
045 derajad dengan jarak 50 NM dari kota Solo.
c. Menyebutkan posisi dengan koordinat
((LS,LU,BT atau BB), misalnya koordinat posisi “X” 043.07 LS - 106.23 BT
Arah dan Jarak di Muka Bumi
29. Rhumb Line adalah arah yang
konstan (tetap) dipermukaan bumi tetapi jarak dari satu titik ketitik lain
lebih jauh.
30. Great Circle adalah arah yang
tidak konstan dipermukaan bumi tetapi jarak dari satu titik ketitik lain lain
lebih dekat.
Istilah-Istilah Navigasi Udara
31. Position
a. Air Position, adalah posisi pesawat
terbang yang didapatkan dari perhitungan arah pesawat (TH), kecepatan pesawat
di udara (TAS) dan waktu tempuh (Time/EET).
b. Ground Position, adalah posisi pesawat terbang yang
didapatkan dari perhitungan garis lintas pesawat dipermukaan bumi (Track),
kecepatan relative terhadap permukaan bumi (GS) dan waktu tempuh ((time/EET).
c.
Pin Point, adalah posisi pesawat
tegak lurus (vertical) dengan titik dipermukaan bumi.
d.
Fix, adalah posisi pesawat terbang yang diperoleh
dari 3 atau lebih garis (Line of Position=LOP) yang saling berpotongan
membentuk segi tiga dan diambil titik potongnya dari ketiga sudutnya.
Macam-macam Arah
32. Direction, adalah posisi titik terhadap titik lain dipermukaan bumi
dengan tidak menghiraukan jarak antara kedua titik tersebut. Contoh : Kota Solo terletak disebelah timur
kota Yogyakarta atau kota Yogyakarta terletak disebelah barat candi
Prambanan. Beberapa istilah dalam
penyebutan arah misalnya apabila menggunakan patokan True North (TN) maka kita
sebut True Direction dan apabila menggunakan patokan Compass North maka kita
sebut Compass Direction.
33. Course, adalah arah horizontal pesawat terbang yang direncanakan
dan digambarkan diatas peta penerbangan (TC).
34. Heading, adalah arah horizontal kemana
as bujur pesawat terbang (longitudinal axis) diarahkan.
35. Track, adalah arah penerbangan yang
sesungguhnya dilalui pesawat terbang diatas permukaan bumi.
36. Bearing,
adalah arah horizontal suatu titik/pesawat
terhadap titik/pesawat yang lain dimuka bumi yang diukur mulai garis
perantara/patokan (000/360 derajad) searah dengan arah jarum jam, terdiri dari :
a. True Bearing (TB), adalah arah horizontal pesawat terbang terhadap
titik lain dipermukaan bumi yang diukur dari TN (True North) searah dengan
jarum jam.
b. Relatif Bearing (RB) , adalah
arah horizontal pesawat terbang terhadap titik dipermukaan bumi diukur dari 0
sd 360 derajad dengan patokan garis longitudinal axis/heading pesawat searah
dengan perputaran arah jarum jam.
c. Grid Bearing, adalah arah
horizontal suatu titik/pesawat terhadap pesawat lain dimuka bumi yang diukur
dari 0 – 360 derajad dengan patokan garis Grid North. Ini hanya digunakan dalam Polar Navigation.
d. Magnetic Bearing, adalah arah horizontal suatu titik/pesawat
terhadap Ground Radio (Direction Finder) yang berkedudukan di atas muka bumi
yang disingkat dengan QDM.
e. Reciprocal Bearing, adalah arah yang
berlawanan dengan Bearing (180 derajad)
Jarak
37. Dalam navigasi digunakan ukuran jarak
(distance) sesuai kesepakatan dunia penerbangan yang telah disahkanoleh oleh
ICAO, antara lain sbb :
a.
Nautical Mile : 1 derajad sama dengan 60 NM, kalau lingkaran bumi 360
derajad maka panjang keliling bumi sama dengan 360 x 60 NM = 21.600 NM atau 1
NM = 1,85 KM.
b.
Statude Mile : 1 SM = 1,65 KM
c.
Kilometer : biasanya digunakan oleh Rusia dan negara-negara Eropa
Timur. 1 M = 3,28 feet
Speed (Kecepatan)
38. Dalam
navigasi kita kenal bermacam-macam istilah tentang speed (kecepatan) tergantung
dari media yang digunakan dalam menentukan speed tersebut, kecepatan yang
digunakan dalam penerbangan antara lain :
a. Speed, adalah nilai rata-rata
jarak perpindahan kedudukan suatu titik dalam suatu satuan waktu tertentu.
b. Velocity, adalah speed yang
mempunyai arah tertentu.
c. Air Speed, adalah kecepatan
pesawat relatif terhadap udara disekitarnya.
d. Indicated Air Speed (IAS),
adalah kecepatan pesawat relatif terhadap udara disekitarnya yang ditunjukkan
oleh air speed indicator.
e.
Calibrated Air Speed, adalah Indicated air speed yang telah dikoreksi
dengan kesalahan-kesalahan penunjukan.
f. True Air Speed, adalah kecepatan
pesawat yang sesungguhnya relatif terhadap udara disekitarnya dengan tidak
menghiraukan pengaruh angin.
g. Ground Speed, adalah kecepatan
pesawat yang sesungguhnya relatif terhadap permukaan bumi atau TAS yang telah
dikoreksi dengan pengaruh angin.
39. Ukuran satuan Speed (kecepatan)
a.
Nautical Mile per hour, disingkat KNOTS
b.
Statude Mile per hour, disingkat MPH
c.
Kilometer per hour, disingkat KPH
d. Mach,adalah kecepatan pesawat
dibandingkan dengan kecepatan suara, 1 Mach = 660,6 KTS. Itilah mach berasal
dari nama penemunya yaitu orang Australia Ernest Mach. Kecepatan yang kurang
dari satu mach disebut Subsonic, kecepatan satu mach disebut Transonic
sedangkan kecepatan yang lebih dari satu mach disebut Supersonic.
40. Patokan Kecepatan :
a.
Dari Knots ke Mph = Kts x 1,15
b.
Dari Mph ke Kts = Mph x 0,87
c.
Dari Kts ke Kph = Kts x 1,85
d.
Dari Mph ke Kph = Mph x 1,50
Altitude (Ketinggian)
40. Altitude (ketinggian) adalah merupakan jarak
vertikal dari suatu pesawat diudara terhadap titik-titik dipermukaan bumi.
Dalam navigasi kita
mengenal adanya bermacam-macam istilah Dalam penyebutan altitude (ketinggian)
biasanya didasarkan atas referensi ketinggian tesebut diukur. Sedangkan ketinggian dalam dunia penerbangan
sangat diperlukan karena beberapa alasan antara lain :
a.
Untuk menghindar dari halangan/obstacles.
b. Untuk efisiensi penerbangan yang
berkaitan dengan penggunaan fuel serta pengaruh angin.
41. Ukuran yang digunakan dalam penyebutan altitude (ketinggian) sesuai dengan ketentuan
dunia penerbangan internasional adalah menggunakan ukuran Feet. Kecuali Rusia dan negara-negara Eropa Timur
menggunakan ukuran meter.
Contoh : 1 meter = 3,28 feet
42. Macam-macam altitude
(ketiggian) sesuai dengan cara pengukurannya :
a.
True Altitude (TA), adalah ketinggian pesawat diudara diukur dari
permukaan laut (Mean Sea Level).
b. Absolute Altitude (AA), adalah
ketinggian pesawat diudara diukur dari titik dipermukaan bumi.
c.
Pressure Altitude (PA), adalah ketinggian pesawat diudara dihitung
terhadap standard pressure.
43.
System Quandrantal, adalah ketentuan internasional dalam menentukan
ketinggian terbang setiap pesawat diudara berdasarkan arah penerbangan, sebagai
berikut :
a.
Ketinggian terbang dibagi dua:
1) 500 ft – 19.500 ft (altitude)
2) 21.000 ft – 45.000 ft (flight level)
b.
Pembagian arah terbang untuk altitude :
1)
000 – 090 derajad
ketinggian ganjil
2)
090 – 180 derajad
ketinggian ganjil + 500 ft
3)
180 – 270 derajad
ketinggian genap
4) 180 -
360 derajad ketinggian genap + 500 ft
c.
Pembagian arah terbang untuk flight level :
1) 000 – 180 derajad ketinggian ganjil
2) 180 -
360 derajad ketinggian genap
Peta Bumi (Map &
Chart)
44. Pengertian Map & Chart :
a.
Map adalah peta yang dibuat meliputi suatu daerah dipermukaan bumi
dengan tanda-tanda yang lebih jelas dan lengkap (Topografi).
b.
Chart adalah suatu peta yang dibuat meliputi suatu daerah dipermukaan
bumi dengan membuat tanda-tanda dipermukaan bumi secara tidak lengkap karena disesuaikan
dengan kebutuhan atau keperluan tertentu.
45. Keguanaan Peta atau Map & Chart antara
lain:
a. Untuk mempelajari keterangan-keterangan
(obyek) yang ada dipermukaan bumi.
b. Untuk menentukan obyek yang menjadi sasaran
atau tujuan dalam tugas-tugas tertentu baik militer maupun sipil.
c. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan
navigasi.
d. Untuk mempelajari
keadaan cuaca yang meliputi daerah yang luas.
46. Cara pembuatannya
dapat dibuat dengan cara memproyeksikan bola bumi kepermukaan yang dapat dikembangkan
(bidang datar, silinder maupun kerucut). Atau dengan cara melalui poto udara
terhadap suatu daerah tertentu yang akan dibuat peta.
47. Sifat-sifat ideal yang harus dimiliki oleh peta :
a.
Bentuknya seperti sesungguhnya yang ada dipermukaan bumi.
b.
Hubungan sudut menyudutnya tepat
c. Luas permukaan seperti yang
sesungguhnya seperti dipermukaan bumi.
d.
Skalanya konstan untuk seluruh permukaan peta.
e.
Great Circle dan Rhumbline
digambarkan sebagai garis lurus.
48. Skala Peta, skala peta adalah suatu
perbandingan jarak antara ya ng tergambar dipeta dengan jarak sesungguhnya
dipermukaan bumi yang dinyatakan dalam satuan yang sama.
Contoh : Skala 1 : 1.000.000 artinya 1 cm dipeta sama
dengan 10 km dibumi. Skala 1 : 25.000 artinya 1 cm dipeta sama
dengan 250 m dibumi.
Dengan demikian semakin
besar nilai skala petanya maka :
a.
Makin besar gambarnya
b.
Makin lengkap
tanda-tandanya
c. Makin
besar kegunaannya
49. Tanda-tanda (Symbole) yang terdapat didalam
peta :
a.
Peta Udara/Penerbangan
1) Aerodrome
2) Aerodrome data
3) Radio fasilities
4) Nav Aids fasilities
b.
Peta Topografi
1) Kota
2) Jalan Raya, jalan Tol, jalan
kampung dsb
3) Fasilitas masyarakat (tempat
ibadah, makam dsb).
50. Macam Peta Udara/Penerbangan
a. JNC (Jet Navigational Chart), skala
1 : 2.000.000 navigasi kusus untuk
pesawat jet atau yang setara.
b. ONC (Operational Navigational Chart),
skala 1 : 1.000.000 digunakan untuk navigasi pesawat
yang berkemampuan medium (Turbo Prop).
d. TPC (Tactical Pilotage Charts), skala 1 :
500.000
digunakan untuk L ow Level
navigation.
e. JOG (Joint Operational Graphics), skala 1 :
250.000
digunakan dalam operasi
Gabungan Militer.
Fuel Management
51. Fuel management sangat
penting untuk dipelajari karena hasilnya akan menentukan keberhasilan suatu
penerbangan yang aman dan terjamin keselamatannya dalam mencapai tujuan
tertentu dalam penerbangan tsb.
Selanjutnya untuk mengetahui berapa banyak fuel yang akan di gunakan
dalam penerbangan maka perlunya fuel management yang akan dihitung sebagai berikut
:
a.
Kebutuhan fuel selama penerbangan dari satu tempat
pemberangkatan sampai dengan tempat tujuan.
b.
Kebutuhan fuel yang
diperlukan untuk start engine dan
taxy.
c.
Kebutuhan fuel untuk holding apabila diperlukan karena cuaca
maupun hal lain yang terjadi di R/W sehingga diperlukan untuk holding di atas
holding point.
darati.
d. Kebutuhan fuel yang harus
ada di masing-masing tanki pesawat.
Contoh menghitung fuel :
a.
Waktu tempuh antara Bandara “A” – “B” 3 jam, fuel consumtion pesawat 1.500
liter/jam sehingga fuel yang dibutuhkan selama 3 jam = 3 x 1.500 liter = 4.500
liter
b.
Untuk start engine dan taxy ditentukan 15 menit, fuel yang
diperlukan selama 15 menit = 15/60 x 1.500 liter = 375 liter
c.
Untuk holding point (ditentukan 40 menit) diperlukan fuel
sebanyak = 40/60 x 1.500 liter = 1.000 liter
d.
Untuk alternate base disesuaikan dengan waktu terbang menuju
alternate base tsb (contoh : 50 menit ) maka kebutuhan fuelnya = 50/60 x 1.500
liter = 750 liter
e.
Minimum fuel di tanki disesuaikan dengan tipe pesawat yang
digunakan ( contoh : 3.000 liter ) maka fuel yang harus disisakan di tanki
adalah 3.000 liter
f. Jadi total kebutuhan fuel
yang harus dibawa atau harus ada di tanki pesawat dalam mission penerbangan tsb
sebanyak = 4.500 + 375 + 1.000 + 750 + 3.000 = 9.625 liter
Map Reading
52. Map Reading atau visual navigation atau
pilotage navigation adalah salah satu cara navigasi dimana penentuan posisi
pesawat (jalannya penerbangan) dilaksanakan dengan membandingkan titik-titik
orientasi di peta, terhadap medan dibawah dan disekitar daerah penerbangan atau
sebaliknya. Persyaratan yang harus
dipenuhi dalam melaksanakan navigasi ini adalah :
a.
Medan disepanjang dan disekitar daerah penerbangan dapat dilihat.
b.
Kemampuan air crew dalam membaca peta.
c.
Visibility harus baik
53. Faktor-faktor yang mempengaruhi map reading
adalah sebagai berikut :
a.
Karakteristik terrain dan check point
b.
Altitude of Flight atau tinggi terbang
c.
Speed of Flight atau kecepatan terbang
d.
True of air craft atau jenis pesawat yang digunakan
e.
Ability of map reading atau kemampuan air crew dalam melaksanakan map
reading
54.
Elemen-elemen navigasi yang harus dicari dalam map reading :
a.
Ground Speed, dengan cara mengukur jarak dan waktu interval antara
posisi yang satu dengan posisi yang lain (speed-time-distance).
b.
Drift Angle, dengan menghitung perbedaan TR dan TH . Bila TR > TH berarti drift Right/kanan
atau TR < TH maka drift Left/kiri.
c.
Wind atau angin, dengan cara menghitung data-data TH, TAS, Drift dan
GS akan diketahui besaran angin yang
terjadi di sepanjang garis penerbangan.
55. Penggunaan Check Point
a.
Bila diatas sasaran/CP
1) ETA tepat, maka GS, TR dan Wind benar.
2) ETA tidak tepat, maka GS, TR dan Wind tidak
benar.
b.
Bila tidak diatas sasaran/CP
1)
Disebelah kanan CP artinya menyimpang kekannan.
2)
Disebelah kiri CP artinya menyimpang kekiri.
56. Low Level Map Reading, kelainan-kelainan yang
terjadi pada saat low level flight :
a.
Jarak observasi sangat terbatas artinya CP yang dapat terlihat terbatas.
b.
Gerakan medan (relative movement) bertambah cepat, artinya tidak ada
waktu untuk mengamati CP dengan baik.
c.
Jarak penerimaan radio aids kurang baik
d.
Waktu sangat terbatas untuk mencari dan menghitung element-element
navigasi.
57. Map Reading at Night, hal-hal kusus yang kita
jumpai dalam melaksanakan map reading at night :
a.
Banyak CP yang jelas disiang hari akan menghilang pada saat malam hari.
b.
Perkiraan menghitung jarak akan sangat sulit dan tidak tepat.
c.
Element-element navigasi sulit dicari.
trimakasih banyak ya tulisannya bagus bgt......
BalasHapusTerimakasih kembali Masagung WisnuMurti.
BalasHapusSemoga bisa bermanfaat.
Maaf ada kekeliruan di fuel management saat menghitung "alternate base" (50/60 x 1.500 = 1.250 liter). Makasih
BalasHapus