Kamis, 19 September 2013

ILMU NAVIGASI UDARA



SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUCIPTO

 ILMU NAVIGASI UDARA

Sejarah
1. Ilmu navigasi udara sejak dulu sudah ditemukan oleh manusia jauh sebelum diciptakannya pesawat udara teruma digunakan dalam pelayaran dengan kapal/perahu untuk menjelajahi dunia baik antar pulau maupun anatar benua.   Contoh jaman Majapahit, Sriwijaya dan kerajaan Singosari termasuk kerajaan dari daratan Cina.
2.  Kata Navigasi berasal dari kata Yunani “Navis” (perahu) dan “Agore” (mengarahkan). Kemudian setelah manusia menemukan pesawat terbang dipakailah dasar-dasar pengetahuan navigasi ini dengan beberapa tambahan-tambahan atau penyempurnaan yang disesuikan dengan sifat-sifat peralatan serta keadaan alam yang mempengaruhinya. Kemudian ilmu navigasi tersebut dinamakan “Avigation” yang berasal dari kata Yunani “Avis”  (burung) dan “Agore” (mengarahkan) yang lazimnya disebut “Aero Navigation” atau “Air Navigation” dalam bahasa Indonesia disebut “”Navigasi Udara”.
3.  Sejarah Penerbangan pertama dimulai dengan diciptakannya pesawat udara oleh Wright bersaudara yaitu Orville dan Wirber pada tanggal 17 Desember 1903 Kitty Hawk Carolina Amerika Serikat.   Penerbangan pertama tsb telah berhasil menempuh jarak 120 kaki atau 40 m dengan kecepatan 540 mph dalam keadaan angin tenang.   Dan saat ini dunia industri penerbangan telah mengalami kemajuan pesat dengan ditandai diciptakannya pesawat jumbo jet mutakhir serta pesawat ruang angkasa maupun persenjataan militer yang sangat canggih.
4.  Pada tahun 1960 Rusia telah mengirimkan manusia pertama yaitu JA Gagarin mengorbit di ruang angkasa dan Amerika Serikat telah mendaratkan manusia pertama dibulan dengan pesawat ulang alik Apollo 11.

Definisi Navigasi Udara
5.  Navigasi udara adalah suatu ilmu pengetahuan dan seni yang memberikan cara-cara untuk membawa pesawat (menuntun arahkan pesawat) didalam penerbangannya dari suatu tempat ketempat lainnya (departure-destination) hingga sampai ditempat dengan aman dan selamat serta efektif/efisien.
6. Pengaruh-pengaruh terhadap penerbangan,  dalam garis besarnya ada empat macam pengaruh pokok yang mempengaruhi penerbangan dan navigasi :
      a. Angin, adalah salah satu keadaan alam yang mempengaruhi penerbangan karena tanpa memperhitungkan angin maka penerbangan itu sendiri akan mengalami kegagalan dalam bernavigasi. Sedangkan menurut teorinya angin disebabkan karena pergerakan udara yang mengalir dari daerah yang bertekanan tinggi menuju daerah yang bertekanan rendah.   Perbedaan tekanan udara disetiap tempat di bumi dikarenakan adanya :
              1) Evolusi, yaitu peredaran bumi mengelilingi matahari
              2) Rotasi, yaitu peredaran bumi mengelilingi porosnya
              3) Sifat bumi, yaitu daratan dan lautan serta pegunu-
              ngan.     
Dalam penerbangan pengaruh angin dapat menguntungkan maupun merugikan, menguntungkan untuk take off dan landing selalu harus berlawanan dengan arah angin (head wind).  Sedangkan kalau mendapat angin dari belakang (tail wind) atau dari samping (cross wind) sangat merugikan karena akan menyulitkan pesawat dalam melaksanakan take off maupun landing.   Wind shear adalah angin yang berubah arahnya secara mendadak dengan kecepatan tinggi harus dihindari agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
       b. Cuaca, cuaca yang cukup berbahaya untuk dihindari dalam penerbangan adalah awan aktif (cumulus nimbus) yang
mengandung petir, es, turbulence dan hujan (presipitation).  Biasanya penerbang dalam penerbangan dengan cuaca yang kurang baik selalu memonitor perkembangan cuaca terutama timbulnya awan aktif (CB) melalui airborne radar yang ada di pesawat.
        c.  Kemampuan Teknis Pesawat Udara, antara lain :
            1) Batas kecepatan (max/min)
            2) Batas ketinggian (top ceiling)
            3) Batas jarak yang dapat dicapai (max range)
            4) Batas waktu yang dapat dicapai (duration)
            5) Macam peralatan yang ada di pesawat
            6) Daya angkut
         d. Awak Pesawat (air Crew), antara lain :
             1) Perencanaan yang matang
             2) Cerdas
             3) Tangkas
             4) Teliti
             5) Tekun
             6) Tidak sembrono
             7) Tabah dan percaya diri
             8) Dapat bekerja sama dengan crew lainnya

Pengamanan Lalu- lintas Udara
7. Visual Flight Rules (VFR), terbang dengan cara visual.
8. Instrument Flight Rules (IFR), terbang dengan cara instru-
ment.
Sarana Bantuan Navigasi
9. Di Darat, antara lain :
     a. Visual Aids :
         1)  RW/Taxiway light
         2)  Rotating Beacon
         3)  VASI (Visual Approach Slope Indicator)
         4)  PAPI (Precition Approach Path Indicator)
      b. Radio dan Radar Aids :
          1)  NDB
          2)  VOR
           3)  ILS
           4)  Ground Radar Approach
10. Di Pesawat/Udara, antara lain : 
       a.  Visual Aids
            1)  Navigational Light
            2)  Landing Light
            3)  Anti Collition Light
        b. Radio dan Radar Aids
             1) ADF (Automatic Direction Finder)
             2) VOR (Very High Freuency Omny Range)
             3) ILS (Instrument Landing System)
             4) GPS (Global Positioning System)
             5) INS (Inertial Navigation System)
             6) TACAS (Traffic Allert Collition Avoidance System)

Radio Communication
11. HF (High Frequensi), radio komunikasi untuk jarak jauh dengan menggunakan low frequensi, kelemahannya  radio ini adalah cuaca.
12. VHF (Very High Frequensi), radio komunikasi untuk jarak sedang dengan menggunakan high frequensi (line of sight) biasanya untuk komunikasi penerbangan sipil.
13. UHF (Ultra High Frequensi), radio komunikasi untuk jarak pendek dengan menggunakan ultra frequensi, biasanya digunakan kusus penerbangan militer.

Macam Cara Navigasi
14.  Dead Reckoning Navigation
        a)  Dead Reckoning berasal dari kata “Deduced Reckoning”     yang  berarti memperhitungkan.
        b) Dead Reckoning navigation disingkat “DR” dapat digunakan dalam penerbangan jarak dekat maupun jauh tetapi tidak boleh melupakan visual navigation.
        c)  Cara Dead Reckoning navigation ini adalah menjadi dasar cara cara bernavigasi yang lainnya dan sebagai pelengkap saja guna mendapatkan hasil hasil perhitungan yang lebih tepat.
 15. Visual Navigation, adalah cara navigasi dengan mengikuti tanda-tanda didarat (kota, sungai, pegunungan,pulau, teluk dan semenanjung dsb) dan cara ini biasa disebut Pilotage Navigation atau Map Reading.
 16. Electronic Navigation, navigasi dengan cara menggunakan alat bantu navigasi electronic (radio atau radar navigation).
 17. Celestial Navigation, navigasi dengan cara menggunakan benda-benda di langit (Celestial Bodies) seperti bintang-bintang, planet, matahari, bulan dsb dan cara ini biasa disebut Astro Navigation. Keuntungannya tidak dapat diganggu oleh musuh sedangkan kerugiannya memerlukan waktu yang cukup lama.
18. Polar Grid Navigation, cara navigasi yang digunakan kusus didaerah kutub, karena didaerah ini kompas magnet tidak dapat digunakan sehingga diperlukan referensi lain yang disebut dengan Grid (lintang tinggi).
19. Pressure Pattern Navigation, navigasi dengan cara memanfaatkan perbedaan tekanan di atmosfir untuk
 mendapatkan drift dan garis posisi yang sejajar dengan arah pesawat (lintang sedang s/d lintang tinggi).

Tugas Navigasi
20. Di darat dengan cara Ground Preparation dengan tujuan:                       
       a.  Mengurangi kesalahan pada saat terbang
       b.  Mengurangi kesibukan pada saat terbang
       c.  Meringankan tugas-tugas pada saat terbang
Yang dikerjakan pada saat ground preparation :
-         Menyiapkan peta yang akan digunakan dalam penbangan
-         Menentukan rute sesuai dengan mission
-         Menetukan arah dan jarak dipeta
-         Menentukan check point yang akan dilalui dalampenerbangan
-         Membuat perhitungan navigasi termasuk kebutuhan bahan bakar
-         Mempelajari procedure yang berlaku pada saat take off maupun landing di masing-masing bandara.
21.  Tugas di udara, selalu memonitor posisi pesawat setiap saat agar tidak terjadi kesalahan dalam bernavigasi diantaranya dengan cara membuat pertanyaan :
         a.  Dimana sekarang saya berada ?
         b.  Bagaimana dan mengapa saya sampai disini?
         c.  Apa dan bagaimana tindakan saya selanjutnya?

Bola Bumi
22. Bumi Sebagai Planet.  Kita ketahui bahwa bumi merupakan salah satu anggota keluarga 9 planet dan sejumlah satelit serta bintang yang bergerak mengelilingi matahari dan membentuk solar system dimana kesemuanya itu berpusat pada matahari.  Disamping bumi itu sendiri maka hanya ada 4 planet yang sangat menarik perhatian dalam ilmu navigasi yaitu planet Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus.  Sedangkan planet lainnya sangat lemah cahayanya sehingga sangat sulit untuk dijadikan dalam persoalan navigasi.
23. Matahari  adalah merupakan salah satu bintang yang terdekat dan merupakan suatu massa gas yang bercahaya dengan diameter 864.000 matahari terlihat besar dan terang karena jaraknya yang begitu dekat dengan bumi yaitu kurang
lebih 95.000.000 mil.  Dengan jarak yang dekat dengan bumi maka matahari dapat mencapai bumi hanya 8 menit dengan kecepatan 186.000 mil cahaya/jam, sedangkan planet lainnya memerlukan 4 tahun cahaya untuk mencapai bumi.
24. Bentuk Bumi Sebagai Bola Yang Berputar, bumi berputar atau bergerak mengelilingi matahari dalam suatu lingkaran ellepse yang besar (revolusi) yang memerlukan waktu 365 hari untuk satu orbit/keliling. Dalam saat yang sama bumi berputar pada porosnya atau disebut rotasi dari arah barat ke timur sehingga terlihat matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat.
25.  Titik-titik dan Garis-garis Khayal Bola Bumi,  bentuk bumi yang tidak bulat sempurna disebut “oblate speroid”, sedangkan  dalam pelaksanaan navigasi udara bumi dianggap bulat yang dibagi dengan lingkaran-lingkaran yang terletak pada muka bumi dibagi menjadi 2 golongan:
       a. Great Circle (lingkaran besar). Adalah lingkaran pada permukaan bumi  yang bidangnya melalui titik pusat bumi dan membagi bumi menjadi 2 belahan besar.
       b. Small Circle (lingkaran kecil). Adalah setiap lingkaran dimuka bumi yang bidangnya tidak melalui pusat bumi dan membagi bumi menjadi 2 belahan yang tidak sama besar.
26.  Titik-titik dan garis-garis khayal dipermukaan bumi :
        a.  Titik pusat bumi
        b.  Titik kutub bumi (utara dan selatan)
        c.  Titik kutub magnet bumi (utara dan selatan)
        d.  Titik-titik dipermukaan bumi
        e. Garis sumbu bumi (poros bumi) yang menghubkan ku- tub utara bumi dan kutub selatan bumi.
        f. Garis sumbu magnet bumi adalah garis yang menghubungkan kutub utara magnet bumi dengan kutub selatan magnet bumi.
        g. Ekuator adalah lingkaran dipermukaan bumi yang dibentuk oleh bidang yang tegak lurus pada sumbu bumi dan membagi bumi menjadi 2 (dua) belahan yang sama besar yaitu belahan utara dan selatan.
      h.  Parallel of Latitude adalah lingkaran dipermukaan bumi yang dibentuk oleh suatu bidang sejajar dengan bidang Ekuator dan diukur dari 0 derajad sampai dengan 90 derajad keutara dan selatan atau disebut garis parallel atau lintang.
      j.  Meredian of Longitude adalah merupakan semi Great Circle (setengah lingkaran besar) yang menghubungkan kutub-
kutub utara dan selatan bumi. Kota Greenwich di Inggris oleh dunia penerbangan Internasional ditentukan sebagai garis meridian utama (standard meridian) dan ditetapkan sebagai patokan penyebutan waktu penerbangan diseluruh dunia (GMT=Greenwich Mean Time).
       k.  Lingkaran Meredian Magnetic adalah meridian bumi yang menghubungkan kutub-kutub utara-selatan magnet bumi.
       l.  Garis-garis grid yang lain, adalah garis yang ditentukan sesuai kebutuhan seperti digambarkan dalam peta-peta kutub untuk polar navigation.
       m.  Rhumb Line, adalah garis yang menghubungkan 2 titik dipermukaan bumi yang memotong garis-garis meridian bumi dengan membentuk sudut yang sama besar (konstan) namun tidak menjamin jarak terdekat antara kedua titik tersebut.
          n.  Great Circle, adalah  garis yang menghubungkan 2 titik dipermukaan bumi yang menjamin jarak yang terdekat tetapi tidak menjamin arah yang konstan/tetap.

Kedudukan Titik-titik di Permukaan Bumi
 27. Definisi: Kedudukan (posisi) adalah suatu titik yang dinyatakan dengan cara menyebutkan nama tempat atau
dengan memberikan koordinatnya. Kalau posisi tsb dinyatakan
dengan tempat dipermukaan bumi dinamakan ground posisition. Sedangkan posisi yang diperoleh dari perhitungan plotting (memperhitungkan TH,Time dan Wind) dinamakan DR Position (posisi di udara/air position). 
28. Beberapa Cara Penyebutan Posisi/Kedudukan diatas permukaan bumi, contoh :
     a. Menyebutkan nama tempat yang dikenal oleh umum   misalnya posisi “X” = Bandung atau Jakarta dsb.
     b.  Menyebutkan posisi dengan arah dan jarak dari tempat yang dikenal umum, misalnya Posisi “X” 045 derajad dengan jarak 50 NM dari kota Solo.
     c. Menyebutkan posisi dengan koordinat ((LS,LU,BT atau BB), misalnya koordinat posisi “X”  043.07 LS - 106.23 BT
Arah dan Jarak di Muka Bumi
29. Rhumb Line adalah arah yang konstan (tetap) dipermukaan bumi tetapi jarak dari satu titik ketitik lain lebih jauh.
30. Great Circle adalah arah yang tidak konstan dipermukaan bumi tetapi jarak dari satu titik ketitik lain lain lebih dekat.
 Istilah-Istilah Navigasi Udara
 31.   Position
         a. Air Position, adalah posisi pesawat terbang yang didapatkan dari perhitungan arah pesawat (TH), kecepatan pesawat di udara (TAS) dan waktu tempuh (Time/EET).
         b.  Ground Position, adalah posisi pesawat terbang yang didapatkan dari perhitungan garis lintas pesawat dipermukaan bumi (Track), kecepatan relative terhadap permukaan bumi (GS) dan waktu tempuh ((time/EET).
        c.   Pin Point, adalah posisi pesawat tegak lurus (vertical) dengan titik dipermukaan bumi.
         d.   Fix,  adalah posisi pesawat terbang yang diperoleh dari 3 atau lebih garis (Line of Position=LOP) yang saling berpotongan membentuk segi tiga dan diambil titik potongnya dari ketiga sudutnya.

Macam-macam Arah
32. Direction, adalah posisi titik terhadap titik lain dipermukaan bumi dengan tidak menghiraukan jarak antara kedua titik tersebut.   Contoh : Kota Solo terletak disebelah timur kota Yogyakarta atau kota Yogyakarta terletak disebelah barat candi Prambanan.   Beberapa istilah dalam penyebutan arah misalnya apabila menggunakan patokan True North (TN) maka kita sebut True Direction dan apabila menggunakan patokan Compass North maka kita sebut Compass Direction. 
33. Course, adalah arah horizontal pesawat terbang yang direncanakan dan digambarkan diatas peta penerbangan (TC).
 34.  Heading, adalah arah horizontal kemana as bujur pesawat terbang (longitudinal axis) diarahkan.
 35.  Track, adalah arah penerbangan yang sesungguhnya dilalui pesawat terbang diatas permukaan bumi.
 36. Bearing, adalah arah horizontal suatu titik/pesawat  terhadap titik/pesawat yang lain dimuka bumi yang diukur mulai garis perantara/patokan (000/360 derajad) searah dengan arah jarum jam, terdiri dari :
           a. True Bearing (TB), adalah arah horizontal pesawat terbang terhadap titik lain dipermukaan bumi yang diukur dari TN (True North) searah dengan jarum jam.
           b. Relatif Bearing (RB) , adalah arah horizontal pesawat terbang terhadap titik dipermukaan bumi diukur dari 0 sd 360 derajad dengan patokan garis longitudinal axis/heading pesawat searah dengan perputaran arah jarum jam.
           c. Grid Bearing, adalah arah horizontal suatu titik/pesawat terhadap pesawat lain dimuka bumi yang diukur dari 0 – 360 derajad dengan patokan garis Grid North.  Ini hanya digunakan dalam Polar Navigation.
           d.   Magnetic Bearing,   adalah arah horizontal suatu titik/pesawat terhadap Ground Radio (Direction Finder) yang berkedudukan di atas muka bumi yang disingkat dengan QDM.
           e.   Reciprocal Bearing, adalah arah yang berlawanan dengan Bearing  (180 derajad)
Jarak
37.   Dalam navigasi digunakan ukuran jarak (distance) sesuai kesepakatan dunia penerbangan yang telah disahkanoleh oleh ICAO, antara lain sbb :
           a.   Nautical Mile : 1 derajad sama dengan 60 NM, kalau lingkaran bumi 360 derajad maka panjang keliling bumi sama dengan 360 x 60 NM = 21.600 NM atau 1 NM = 1,85 KM.
           b.  Statude Mile :  1 SM = 1,65 KM
           c.  Kilometer : biasanya digunakan oleh Rusia dan negara-negara Eropa Timur.  1 M = 3,28 feet
Speed (Kecepatan)
 38.  Dalam navigasi kita kenal bermacam-macam istilah tentang speed (kecepatan) tergantung dari media yang digunakan dalam menentukan speed tersebut, kecepatan yang digunakan dalam penerbangan antara lain :
            a. Speed, adalah nilai rata-rata jarak perpindahan kedudukan suatu titik dalam suatu satuan waktu tertentu.
            b. Velocity, adalah speed yang mempunyai arah tertentu.
            c. Air Speed, adalah kecepatan pesawat relatif terhadap udara disekitarnya.
            d. Indicated Air Speed (IAS), adalah kecepatan pesawat relatif terhadap udara disekitarnya yang ditunjukkan oleh air speed indicator.
           e.  Calibrated Air Speed, adalah Indicated air speed yang telah dikoreksi dengan kesalahan-kesalahan penunjukan.
            f. True Air Speed, adalah kecepatan pesawat yang sesungguhnya relatif terhadap udara disekitarnya dengan tidak menghiraukan pengaruh angin.
            g. Ground Speed, adalah kecepatan pesawat yang sesungguhnya relatif terhadap permukaan bumi atau TAS yang telah dikoreksi dengan pengaruh angin.
39.   Ukuran satuan Speed (kecepatan)
         a.  Nautical Mile per hour, disingkat KNOTS
         b.  Statude Mile per hour, disingkat MPH
         c.  Kilometer per hour, disingkat KPH
         d. Mach,adalah kecepatan pesawat dibandingkan dengan kecepatan suara, 1 Mach = 660,6 KTS. Itilah mach berasal dari nama penemunya yaitu orang Australia Ernest Mach. Kecepatan yang kurang dari satu mach disebut Subsonic, kecepatan satu mach disebut Transonic sedangkan kecepatan yang lebih dari satu mach disebut Supersonic.
40.  Patokan Kecepatan :
       a.   Dari Knots ke Mph = Kts x 1,15
       b.   Dari Mph ke Kts = Mph x 0,87
       c.   Dari Kts ke Kph = Kts x 1,85
       d.   Dari Mph ke Kph = Mph x 1,50


Altitude (Ketinggian)
40.  Altitude (ketinggian) adalah merupakan jarak vertikal dari suatu pesawat diudara terhadap titik-titik dipermukaan bumi.
Dalam navigasi kita mengenal adanya bermacam-macam istilah Dalam penyebutan altitude (ketinggian) biasanya didasarkan atas referensi ketinggian tesebut diukur.   Sedangkan ketinggian dalam dunia penerbangan sangat diperlukan karena beberapa alasan antara lain :
        a.   Untuk menghindar dari halangan/obstacles.
        b. Untuk efisiensi penerbangan yang berkaitan dengan penggunaan fuel serta pengaruh angin.
41.  Ukuran yang digunakan  dalam penyebutan  altitude (ketinggian) sesuai dengan ketentuan dunia penerbangan internasional adalah menggunakan ukuran Feet.  Kecuali Rusia dan negara-negara Eropa Timur menggunakan ukuran meter.
Contoh :  1 meter = 3,28 feet
42. Macam-macam altitude (ketiggian) sesuai dengan cara pengukurannya :
         a.  True Altitude (TA), adalah ketinggian pesawat diudara diukur dari permukaan laut (Mean Sea Level).
         b. Absolute Altitude (AA), adalah ketinggian pesawat diudara diukur dari titik dipermukaan bumi.
        c.  Pressure Altitude (PA), adalah ketinggian pesawat diudara  dihitung  terhadap standard pressure.  
 43.   System Quandrantal, adalah ketentuan internasional dalam menentukan ketinggian terbang setiap pesawat diudara berdasarkan arah penerbangan, sebagai berikut :
         a.   Ketinggian terbang dibagi dua:
               1)   500 ft – 19.500 ft (altitude)
               2)   21.000 ft – 45.000 ft (flight level)
        b.   Pembagian arah terbang untuk altitude :
1)     000 – 090 derajad ketinggian ganjil
2)     090 – 180 derajad ketinggian ganjil + 500 ft
3)     180 – 270 derajad ketinggian genap
4)     180 -  360 derajad ketinggian genap + 500 ft
        c.    Pembagian arah terbang untuk flight level :
               1)   000 – 180 derajad ketinggian ganjil
               2)   180 -  360 derajad ketinggian genap
Peta Bumi (Map & Chart)
44.   Pengertian Map & Chart :
         a.   Map adalah peta yang dibuat meliputi suatu daerah dipermukaan bumi dengan tanda-tanda yang lebih jelas dan lengkap (Topografi).
        b.   Chart adalah suatu peta yang dibuat meliputi suatu daerah dipermukaan bumi dengan membuat tanda-tanda dipermukaan bumi secara tidak lengkap karena disesuaikan dengan kebutuhan atau keperluan tertentu.
45.   Keguanaan Peta atau Map & Chart antara lain:
a.  Untuk mempelajari keterangan-keterangan (obyek) yang ada dipermukaan bumi.
b.   Untuk menentukan obyek yang menjadi sasaran atau tujuan dalam tugas-tugas tertentu baik militer maupun sipil.
c.   Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan navigasi.
d. Untuk mempelajari keadaan cuaca yang meliputi daerah yang luas.
46. Cara pembuatannya dapat dibuat dengan cara memproyeksikan bola bumi kepermukaan yang dapat dikembangkan (bidang datar, silinder maupun kerucut). Atau dengan cara melalui poto udara terhadap suatu daerah tertentu yang akan dibuat peta.
47.   Sifat-sifat ideal yang harus dimiliki  oleh peta :
        a.  Bentuknya seperti sesungguhnya yang ada dipermukaan bumi.
       b.   Hubungan sudut menyudutnya tepat
       c. Luas permukaan seperti yang sesungguhnya seperti dipermukaan bumi.
       d.   Skalanya konstan untuk seluruh permukaan peta.
       e.   Great Circle  dan Rhumbline digambarkan sebagai garis lurus.
48.  Skala Peta, skala peta adalah suatu perbandingan jarak antara ya ng tergambar dipeta dengan jarak sesungguhnya dipermukaan bumi yang dinyatakan dalam satuan yang sama.
Contoh :   Skala 1 : 1.000.000 artinya 1 cm dipeta sama dengan 10  km dibumi.   Skala 1 : 25.000 artinya 1 cm dipeta sama dengan 250 m dibumi.
Dengan demikian semakin besar nilai skala petanya maka :
a.     Makin besar gambarnya
b.     Makin lengkap tanda-tandanya
c.      Makin besar kegunaannya
49.   Tanda-tanda (Symbole) yang terdapat didalam peta :
         a.   Peta Udara/Penerbangan
               1)   Aerodrome
               2)   Aerodrome data
               3)   Radio fasilities
               4)   Nav Aids fasilities
          b.  Peta Topografi
               1)   Kota
   2)   Jalan Raya, jalan Tol, jalan kampung dsb
   3)  Fasilitas masyarakat (tempat ibadah, makam dsb).

50.   Macam Peta Udara/Penerbangan
         a. JNC (Jet Navigational Chart), skala 1 : 2.000.000   navigasi kusus untuk pesawat jet atau yang setara.
        b.   ONC  (Operational Navigational Chart),
skala  1 : 1.000.000 digunakan untuk navigasi pesawat yang berkemampuan medium (Turbo Prop).
d.     TPC (Tactical Pilotage Charts), skala 1 : 500.000
digunakan untuk L ow Level navigation.
e.     JOG (Joint Operational Graphics), skala 1 : 250.000
digunakan dalam operasi Gabungan Militer. 

Fuel Management
51. Fuel management sangat penting untuk dipelajari karena hasilnya akan menentukan keberhasilan suatu penerbangan yang aman dan terjamin keselamatannya dalam mencapai tujuan tertentu dalam penerbangan tsb.   Selanjutnya untuk mengetahui berapa banyak fuel yang akan di gunakan dalam penerbangan maka perlunya fuel management yang akan dihitung sebagai berikut :
a.   Kebutuhan fuel selama penerbangan dari satu tempat pemberangkatan sampai dengan tempat tujuan.
b.    Kebutuhan fuel yang diperlukan untuk start engine dan    
taxy.
c.    Kebutuhan fuel untuk holding apabila diperlukan karena cuaca maupun hal lain yang terjadi di R/W sehingga diperlukan untuk holding di atas holding point.
 darati.
d.   Kebutuhan fuel yang harus ada di masing-masing tanki pesawat.
Contoh menghitung fuel :
a.   Waktu tempuh antara Bandara “A” – “B”  3 jam, fuel consumtion pesawat 1.500 liter/jam sehingga fuel yang dibutuhkan selama 3 jam = 3 x 1.500 liter = 4.500 liter
b.   Untuk start engine dan taxy ditentukan 15 menit, fuel yang diperlukan selama 15 menit = 15/60 x 1.500 liter =  375 liter
c.    Untuk holding point (ditentukan 40 menit) diperlukan fuel sebanyak = 40/60 x 1.500 liter = 1.000 liter
d.   Untuk alternate base disesuaikan dengan waktu terbang menuju alternate base tsb (contoh : 50 menit ) maka kebutuhan fuelnya = 50/60 x 1.500 liter = 750 liter
e.   Minimum fuel di tanki disesuaikan dengan tipe pesawat yang digunakan ( contoh : 3.000 liter ) maka fuel yang harus disisakan di tanki adalah 3.000 liter
f.      Jadi total kebutuhan fuel yang harus dibawa atau harus ada di tanki pesawat dalam mission penerbangan tsb sebanyak = 4.500 + 375 + 1.000 + 750 + 3.000 = 9.625 liter
 
 Map Reading
52.  Map Reading atau visual navigation atau pilotage navigation adalah salah satu cara navigasi dimana penentuan posisi pesawat (jalannya penerbangan) dilaksanakan dengan membandingkan titik-titik orientasi di peta, terhadap medan dibawah dan disekitar daerah penerbangan atau sebaliknya.   Persyaratan yang harus dipenuhi dalam melaksanakan navigasi ini adalah :
         a.  Medan disepanjang dan disekitar daerah penerbangan dapat dilihat.
        b.   Kemampuan air crew dalam membaca peta.
        c.   Visibility harus baik
53.  Faktor-faktor yang mempengaruhi map reading adalah sebagai berikut :  
         a.   Karakteristik terrain dan check point        
         b.   Altitude of Flight atau tinggi terbang
         c.   Speed of Flight atau kecepatan terbang
         d.   True of air craft atau jenis pesawat yang digunakan
         e.  Ability of map reading atau kemampuan air crew dalam melaksanakan map reading
 54.  Elemen-elemen navigasi yang harus dicari dalam map reading :
        a.   Ground Speed, dengan cara mengukur jarak dan waktu interval antara posisi yang satu dengan posisi yang lain (speed-time-distance).
       b.   Drift Angle, dengan menghitung perbedaan TR dan TH .  Bila TR > TH berarti drift Right/kanan atau TR < TH maka drift Left/kiri.
       c.   Wind atau angin, dengan cara menghitung data-data TH, TAS, Drift dan GS  akan diketahui besaran angin yang terjadi di sepanjang garis penerbangan.
55.  Penggunaan Check Point
       a.   Bila diatas sasaran/CP
             1)   ETA tepat, maka GS, TR dan Wind benar.
             2)   ETA tidak tepat, maka GS, TR dan Wind tidak benar.
      b.   Bila tidak diatas sasaran/CP
            1)   Disebelah kanan CP artinya menyimpang kekannan.
            2)   Disebelah kiri CP artinya menyimpang kekiri.
56.  Low Level Map Reading, kelainan-kelainan yang terjadi pada saat low level flight :
      a.   Jarak observasi sangat terbatas artinya CP yang dapat terlihat terbatas.
     b.    Gerakan medan (relative movement) bertambah cepat, artinya tidak ada waktu untuk mengamati CP dengan baik.
     c.   Jarak penerimaan radio aids kurang baik
    d.   Waktu sangat terbatas untuk mencari dan menghitung element-element navigasi.
57.  Map Reading at Night, hal-hal kusus yang kita jumpai dalam melaksanakan map reading at night :
         a.   Banyak CP yang jelas disiang hari akan menghilang pada saat malam hari.
        b.   Perkiraan menghitung jarak akan sangat sulit dan tidak tepat.
       c.   Element-element navigasi sulit dicari.
  
  

3 komentar:

  1. trimakasih banyak ya tulisannya bagus bgt......

    BalasHapus
  2. Terimakasih kembali Masagung WisnuMurti.
    Semoga bisa bermanfaat.

    BalasHapus
  3. Maaf ada kekeliruan di fuel management saat menghitung "alternate base" (50/60 x 1.500 = 1.250 liter). Makasih

    BalasHapus