frans_corp..sipayung
Minggu, 18 Juni 2017
PASANG IKLAN GRATIS TANPA DAFTAR: Bagi-Bagi BITCOIN 5 BTC
Kamis, 10 Oktober 2013
AIR CRASH ACCIDENT IN THE WORLD
AIR CRASH ACCIDENT IN THE WORLD
Alaska Airlines Penerbangan 261
Alaska Airlines
Penerbangan 261 merupakan sebuah penerbangan terjadwal
dari Bandar Udara Internasional San Francisco
menuju Bandar Udara Internasional
Seattle-Tacoma.
Pesawat ini
membawa 83 penumpang dan 5 awak kabin.
Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 88 orang. Pesawat
jatuh di Samudera
Pasifik di dekat Kepulauan Anacapa setelah gagal mendarat
di Los Angeles.
Kecelakaan ini disebabkan oleh kegagalan sistem trim horizontal, di mana
akibat kelalaian perawatan (kelalaian pelumasan), mekanisme baut penggerak trim
horizontal menjadi macet dan ketika coba dibebaskan, mekanisme trim
tersebut menjadi aus dan patah, membuat trim horizontal terlepas dari penggerak
dan berada di posisi naik, membuat pesawat menukik tajam dan jatuh ke laut.
Pesawat tersebut hancur berkeping-keping saat
menghantam laut, menewaskan seluruh penumpang dan krunya.
Ringkasan
Peristiwa
|
|
Tanggal
|
31 Januari 2000
|
Jenis
|
Kegagalan mekanis akibat kelalaian
perawatan
|
Lokasi
|
|
Penumpang
|
83
|
Tewas
|
88
|
Selamat
|
0
|
Jenis pesawat
|
|
Operator
|
|
N963AS
|
|
Asal
|
|
Pemberhentian
|
|
Tujuan
|
Solusinya:
v Melakukan
perawatan secara rutin sesuai aturan yang ditetapkan
v Memperhatikan
prosedur perawatan agar tidak terjadi kelalaian.
Japan Airlines Penerbangan 123
Japan
Airlines Penerbangan 123 (JAL123, JL123), sebuah Boeing
747-146SR, dengan nomor rergistrasi
JA8119, jatuh di Gunung Takamagahara di Prefektur
Gunma, Jepang 100 km dari Tokyo, pada 12
Agustus 1985. Lokasi jatuhnya, dua bubungan gunung di dekat Gunung Osutaka, dinamakan Osutakano-O'ne (Bubungan Osutaka).
Kecelakaan
pesawat-tunggal ini merupakan yang terparah dalam sejarah penerbangan, dengan
seluruh 15 awak pesawat meninggal, dan 505 dari 509 penumpang meninggal (termasuk
aktor dan penyanyi terkenal Kyu
Sakamoto) dengan total meninggal 520 orang.
Ada 4 orang yang selamat, semuanya penumpang, meskipun satu dari yang selamat
adalah pramugari Japan Airlines yang sedang cuti. Keempat orang yang selamat
ini semuanya wanita - pramugari yang sedang cuti, umur 25, yang terjepit di
antara kursi; wanita berumur 34 tahun dan putrinya yang berumur 12 tahun yang
terkurung di rangka yang masih utuh; dan anak perempuan berumur 12 tahun yang
pada saat ditemukan terduduk di atas dahan pohon.
Ringkasan
Peristiwa
|
|
Tanggal
|
|
Jenis
|
Kegagalan struktur di udara akibat
kelalaian perbaikan, mengakibatkan kehilangan kontrol
|
Lokasi
|
Gunung Takamagahara, Gunma, Jepang
|
Penumpang
|
509
|
Terluka
|
4
|
Tewas
|
520
|
Selamat
|
4
|
Jenis pesawat
|
|
Operator
|
Japan Airlines
|
Asal
|
|
Tujuan
|
Solusinya:
v Lebih
memperhatikan keadaan struktur sehingga
tidak terjadi kelalaian yang sangat fatal.
v Petugas
maskapai dituntut harus lebih
memperhatikan komponen struktur pesawat bukan hanya memikirkan keuntungan saja.
Atlantic-Southeast-Airlines-Flug 529
Atlantic Southeast Airlines Penerbangan 529 merupakan penerbangan terjadwal
dari Atlantic Southeast Airlines Atlanta, Georgia ke Bandara Gulfport-Biloxi di
Mississippi pada 21 Agustus 1995 jam 12:52 jam (PST) jatuh di dekat kota
Carrollton. Kemungkinan penyebab kegagalan mekanis baling-baling.
Ringkasan
kecelakaan
|
|
Penyebab
|
Kecelakaan kegagalan mekanis
|
Lokasi
|
di Carrollton, Carroll County, Georgia.
|
Tanggal
|
21. August 1995
|
Korban
meninggal
|
8 menurut hitungan NTSB
|
Korban
luka
|
20
|
Korban
|
20
|
Pesawat
terbang
|
|
Jenis
pesawat
|
|
Maskapai
|
|
No.
Registrasi
|
N256AS
|
Bandara
asal
|
Flughafen
Atlanta (USA)
|
Tujuan
|
|
P3numpang
|
26
|
Kru
|
3
|
Solusi:
v Inspeksi
terhadap blade pada pesawat yang terpasang sebelum penerbangan.
v Mengecek
semua jenis pesawat yang menggunakan jenis blade yang sama.
Swissair Penerbangan 111
Swissair
Penerbangan 111 (SR-111, SWR-111) merupakan
penerbangan pesawat McDonnell Douglas MD-11 dari maskapai Swissair dari Bandara
Internasional John F. Kennedy
di New York,
Amerika Serikat
ke Bandara
Internasional Cointrin di Jenewa, Swiss.
Penerbangan ini juga merupakan penerbangan codeshare dengan maskapai Delta
Air Lines.
Pada
tanggal 2 September
1998, pesawat MD-11 yang digunakan dalam penerbangan ini jatuh
di Samudera Atlantik,
sebelah baratdaya Bandara Internasional Halifax. Pesawat hancur berkeping-keping ketika menghantam air dan
menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 229 orang (215 penumpang dan 14
awak). Kecelakaan ini adalah kecelakaan terburuk yang melibatkan pesawat MD-11.
Penerbangan
ini dikenal dengan istilah UN Shuttle karena
lazim digunakan oleh para pejabat dan staf PBB dalam bepergian antara markas
besar di New York dengan markas PBB yang terletak di Jenewa.
Ringkasan
Accident
|
|
Tanggal
|
2 September 1998
|
Jenis
|
Kebakaran dalam penerbangan,
mengakibatkan pesawat menghantam air.
Disebabkan oleh kabel listrik
(dari sistem hiburan di pesawat, di kompartemen kelas satu) yang mengalami
korsleting dan terbakar, lalu menyebar hingga ke sistem kontrol pesawat
(terutama instrumen vital pesawat).
|
Lokasi
|
|
Penumpang
|
215
|
Awak
|
14
|
Tewas
|
229 (seluruhnya)
|
Selamat
|
0
|
Jenis pesawat
|
|
Nama pesawat
|
|
Operator
|
|
Asal
|
John F. Kennedy
Int'l Airport
New York |
Solusinya:
v Pengecekan
dan penggantian rutin secara berkala pada panel elektronik pesawat (kabel)
v Memperhatikan
bahan dan produk yang dipasang pada panel harus sesuai standar.
ATA Chapter /number
ATA Chapter /number
AIRCRAFT GENERAL
ATA Number
|
ATA Chapter name
|
ATA 05
|
TIME LIMITS/MAINTENANCE CHECKS
|
ATA 06
|
DIMENSIONS AND AREAS
|
ATA 07
|
LIFTING AND SHORING
|
ATA 08
|
LEVELING AND WEIGHING.
|
ATA 09
|
TOWING AND TAXIING
|
ATA 10
|
PARKING, MOORING, STORAGE AND RETURN TO
SERVICE
|
ATA 11
|
PLACARDS AND MARKINGS
|
ATA 12
|
SERVICING - ROUTINE MAINTENANCE
|
ATA 18
|
VIBRATION AND NOISE ANALYSIS(HELICOPTER
ONLY)
|
AIRFRAME SYSTEMS
ATA Number
|
ATA Chapter name
|
ATA 20
|
STANDARD PRACTICES – AIRFRAME
|
ATA 21
|
AIR CONDITIONING AND PRESSURIZATION
|
ATA 22
|
AUTOFLIGHT
|
ATA 23
|
COMMUNICATIONS
|
ATA 24
|
ELECTRICAL POWER
|
ATA 25
|
EQUIPMENT/FURNISHINGS
|
ATA 26
|
FIRE PROTECTION
|
ATA 27
|
FLIGHT CONTROLS
|
ATA 28
|
FUEL
|
ATA 29
|
HYDRAULIC POWER
|
ATA 30
|
ICE AND RAIN PROTECTION
|
ATA 31
|
INDICATING / RECORDING SYSTEM
|
ATA 32
|
LANDING GEAR
|
ATA 33
|
LIGHTS
|
ATA 34
|
NAVIGATION
|
ATA 35
|
OXYGEN
|
ATA 36
|
PNEUMATIC
|
ATA 37
|
VACUUM
|
ATA 38
|
WATER/WASTE
|
ATA 39
|
ELECTRICAL - ELECTRONIC PANELS AND
MULTIPURPOSE COMPONENTS
|
ATA 40
|
MULTISYSTEM
|
ATA 41
|
WATER BALLAST
|
ATA 42
|
INTEGRATED MODULAR AVIONICS
|
ATA 44
|
CABIN SYSTEMS
|
ATA 45
|
DIAGNOSTIC AND MAINTENANCE SYSTEM
|
ATA 46
|
INFORMATION SYSTEMS
|
ATA 47
|
NITROGEN GENERATION SYSTEM
|
ATA 48
|
IN FLIGHT FUEL DISPENSING
|
ATA 49
|
AIRBORNE AUXILIARY POWER
|
ATA 50
|
CARGO AND ACCESSORY COMPARTMENTS
|
STRUCTURE
ATA Number
|
ATA Chapter name
|
ATA 51
|
STANDARD PRACTICES AND STRUCTURES -
GENERAL
|
ATA 52
|
DOORS
|
ATA 53
|
FUSELAGE
|
ATA 54
|
NACELLES/PYLONS
|
ATA 55
|
STABILIZERS
|
ATA 56
|
WINDOWS
|
ATA 57
|
WINGS
|
POWER PLANT
ATA Number
|
ATA Chapter name
|
ATA 61
|
PROPELLERS
|
ATA 71
|
POWER PLANT
|
ATA 72
|
ENGINE - RECIPROCATING
|
ATA 73
|
ENGINE - FUEL AND CONTROL
|
ATA 74
|
IGNITION
|
ATA 75
|
BLEED AIR
|
ATA 76
|
ENGINE CONTROLS
|
ATA 77
|
ENGINE INDICATING
|
ATA 78
|
EXHAUST
|
ATA 79
|
OIL
|
ATA 80
|
STARTING
|
ATA 81
|
TURBINES (RECIPROCATING ENGINES)
|
ATA 82
|
ENGINE WATER INJECTION
|
ATA 83
|
ACCESSORY GEARBOXES
|
ATA 84
|
PROPULSION AUGMENTATION
|
ATA 85
|
FUEL CELL SYSTEMS
|
ATA 91
|
CHARTS
|
ATA 92
|
Electrical System Installation
|
Jenis-jenis
periods maintenance
Setiap pesawat udara selama beroperasi
pasti mempunyai jadwal untuk perawatan. Perawatan ini harus dilakukan karena setiap
komponen mempunyai batas usia tertentu sehingga komponen tersebut harus
diganti. Selain itu, komponen juga harus diperbaiki bila ditemukan telah
mengalami kerusakan. Secara garis besar, program perawatan dapat dibagi menjadi
dua kelompok besar, yaitu perawatan preventif dan korektif. Perawatan preventif
adalah perawatan yang mencegah terjadinya kegagalan komponen sebelum komponen
tersebut rusak. Sedangkan perawatan korektif adalah perawatan yang memperbaiki
komponen yang rusak agar kembali ke kondisi awal.
Perawatan preventif dapat dibagi menjadi 2 jenis
yaitu:
Perawatan periodik atau hard time, merupakan perawatan yang dilakukan
berdasarkan batas waktu dari umur maksimum suatu komponen pesawat. Dengan kata
lain, perawatan ini merupakan perawatan pencegahan dengan cara mengganti
komponen pesawat meskipun komponen tersebut belum mengalami kerusakan.
Perawatan on-condition, merupakan perawatan yang memerlukan inspeksi untuk
menentukan kondisi suatu komponen pesawat. Setelah itu ditentukan tindakan selanjutnya
berdasarkan hasil inspeksi tersebut. Bila ada gejala kerusakan, komponen
tersebut dapat diganti bila alasan-alasan teknik dan ekonominya memenuhi.
Perawatan korektif dikenal pula dengan
nama condition monitoring yaitu perawatan yang dilakukan setelah ditemukan
kerusakan pada suatu komponen, dengan cara memperbaiki komponen tersebut. Bila
cara perbaikan tidak dapat dilakukan dengan alasan teknik maupun ekonomi, maka
harus dilakukan penggantian.
Interval Perawatan Pesawat
Perawatan pesawat biasanya dikelompokkan
berdasarkan interval yang sepadan dalam paket-paket kerja atau disebut dengan
clustering. Hal ini dilakukan agar tugas perawatan lebih mudah, efektif dan
efisien. Interval yang dijadikan pedoman untuk melaksanakan paket-paket
tersebut adalah sebagai berikut:
Flight Hours
Merupakan interval inspeksi yang didasarkan pada jumlah jam operasional suatu pesawat terbang.
Merupakan interval inspeksi yang didasarkan pada jumlah jam operasional suatu pesawat terbang.
Flight Cycle
Merupakan interval inspeksi yang didasarkan pada jumlah takeoff-landing yang dilakukan suatu pesawat terbang. Satu kali takeoff-landing dihitung satu cycle.
Merupakan interval inspeksi yang didasarkan pada jumlah takeoff-landing yang dilakukan suatu pesawat terbang. Satu kali takeoff-landing dihitung satu cycle.
Calendar Time
Merupakan interval inspeksi yang dilakukan sesuai dengan jadwal tertentu.
Merupakan interval inspeksi yang dilakukan sesuai dengan jadwal tertentu.
Dari jumlah tugas perawatan atau
inspeksi yang dilaksanakan, maintenance dapat dibagi dalam minor maintenance
seperti transit check, before departure check, daily check, weekly check dan
heavy maintenance seperti A-Check, B-Check , C-Check dan D-Check.
Minor maintenance:
Transit Check
Inspeksi ini harus dilaksanakan setiap kali setelah melakukan penerbangan saat transit di station mana pun. Operator biasanya memeriksa pesawat untuk memastikan bahwa pada pesawat tidak terdapat satu pun kerusakan struktur, semua sistem berfungsi dengan sebagaimana mestinya, dan servis yang diharuskan telah dilakukan.
Inspeksi ini harus dilaksanakan setiap kali setelah melakukan penerbangan saat transit di station mana pun. Operator biasanya memeriksa pesawat untuk memastikan bahwa pada pesawat tidak terdapat satu pun kerusakan struktur, semua sistem berfungsi dengan sebagaimana mestinya, dan servis yang diharuskan telah dilakukan.
Before Departure Check
Inspeksi ini harus dilakukan sedekat mungkin sebelum tiap kali pesawat berangkat beroperasi, maksimal dua jam sebelumnya.
Inspeksi ini harus dilakukan sedekat mungkin sebelum tiap kali pesawat berangkat beroperasi, maksimal dua jam sebelumnya.
Daily Check (Overnight Check)
Pemeriksaan ini harus dilakukan satu kali dalam jangka waktu 24 jam setelah daily check sebelumnya dilakukan. Setiap hari pesawat telah diprediksi akan ground stop minimal selama empat jam. Inspeksi ini mencakup pemeriksaan komponen, pemeriksaan keliling pesawat secara visual untuk mendeteksi ada atau tidaknya ketidaksesuaian, melakukan pengamanan lebih lanjut, dan pemeriksaan sistem operasional.
Pemeriksaan ini harus dilakukan satu kali dalam jangka waktu 24 jam setelah daily check sebelumnya dilakukan. Setiap hari pesawat telah diprediksi akan ground stop minimal selama empat jam. Inspeksi ini mencakup pemeriksaan komponen, pemeriksaan keliling pesawat secara visual untuk mendeteksi ada atau tidaknya ketidaksesuaian, melakukan pengamanan lebih lanjut, dan pemeriksaan sistem operasional.
Weekly Check
Pemeriksaan ini harus telah dilakukan dalam tujuh hari penanggalan. Termasuk dalam inspeksi ini adalah before departure check.
Pemeriksaan ini harus telah dilakukan dalam tujuh hari penanggalan. Termasuk dalam inspeksi ini adalah before departure check.
Aircraft maintenance checks adalah
periode pemeriksaan yang harus dilakukan pada pesawat setelah penggunaan
pesawat untuk jangka waktu tertentu, digunakan sebagai parameter interval untuk
heavy maintenance yang meliputi A-Check, B-Check, C-Check, dan D-Check.
A Check
— Dilakukan kira-kira setiap satu bulan. Pemeriksaan
ini biasanya dilakukan hingga 10 jam. Pemeriksaan ini bervariasi, bergantung
pada tipe pesawat, jumlah siklus (takeoff dan landing dianggap sebagai siklus
pesawat, atau jam terbang sejak pemeriksaan terakhir. Perawatan pesawat jenis
ini hanya melakukan pemeriksaan pada pesawat terbang untuk memastikan kelaikan
mesin, sistem-sistem, komponen-komponen, dan struktur pesawat untuk beroperasi.
Untuk Boeing 737 Classic A-check dilakukan setelah 300 jam terbang, Airbus A340
setelah 450 jam terbang, Boeing 747-200 setelah 650 jam.
B Check
—Bergantung
pada masing-masing jenis pesawat, pemeriksaan berkisar antara 9 hingga 28 jam
ground time dan biasanya dilakukan kira-kira setiap lima bulan. Perawatan
pesawat dalam skala kecil ini hanya meliputi proses pembersihan, pelumasan,
penggantian ban apabila sudah aus, penggantian baterai, dan inspeksi struktur
bagian dalam.
C Check
C Check
— Sebuah
pesawat harus melakukan C-Check setelah 15-18 bulan. Bergantung pada tipe
pesawat, pemeriksaan ini bisa memakan waktu 10 hari. Perawatan pesawat tipe ini
merupakan inspeksi komprehensif termasuk bagian-bagian yang tersembunyi,
sehingga kerusakan dan keretakan di bagian dalam dapat ditemukan. Untuk Boeing
737-300 dan 737-500, inspeksi ini dilakukan setiap 4.000 FH. Untuk Boeing
737-400 dilakukan setiap 4.500 FH. Sedangkan untuk Boeing 747-400 dilakukan
setiap 6.400 FH dan Airbus A-330-341 dilakukan setiap 21 bulan.
D Check
— Inspeksi ini biasa disebut overhaul. Pemeriksaan
jenis ini adalah perawatan yang paling detail, untuk pesawat Boeing 737-300,
737-400 dan 737-500, inspeksi ini dilakukan setiap 24.000 FH. Sedangkan untuk
Boeing 747-400 dilakukan setiap 28.000 FH dan untuk Airbus A-330-341 dilakukan
setiap 6 tahun. Pada pengecekan jenis ini pesawat diinspeksi secara
keseluruhan, biasanya memakan waktu 1 bulan.
Langganan:
Postingan (Atom)